Anggota DPR RI saat ini sedang menjadi sorotan publik bukan karena kinerjanya yang baik namun karena tingkah lakunya yang hedonis yang suka bermewah-mewah di atas kesengsaraan rakyat miskin. Masih ingat di benak penulis saat DPR ingin membuat gedung baru untuk tempat para anggota DPR bekerja kini ada lagi proyek ruang renovasi wc gedung DPR yang bernilai milyaran rupiah selain itu renovasi gedung banggar dan proyek proyek lainnya. Tidakkah mereka melihat kesengsaraan rakyat miskin yang kian hari kian bertambah, pengangguran dimana-mana, anak-anak putus sekolah karena mahalnya biaya sekolah, ibu-ibu yang berteriak karena harga sembako kian mencekik mereka, gedung-gedung sekolah SD yang tak layak menjadi tempat belajar. Apakah mereka tak menyadarinya? Apakah hati nurani mereka sudah mati dan hanya ingin membahagiakan diri mereka?
Satu yang perlu digarisbawahi adalah tak perlu adanya gedung baru, tak perlu renovasi ruang rapat, wc dan lain-lain yang perlu direnovasi adalah sifat, perilaku, sikap dan mental para anggota DPR yang kerjanya hanya tidur saat sidang dan menjadi wisatawan keliling dunia dengan tujuan study banding. Sebaiknya rubah diri anda (anggot dpr) sebelum diri anda dimintai pertanggungjawaban oleh Sang Maha Kuasa. Karena dalam pundak anda ada amanah dari rakyat…
Sabtu, 11 Februari 2012
Siapa Yang Koruptor
Sepertinya korupsi sudah menjadi budaya bangsa Indonesia dari tahun ke tahun, dari masa ke masa. Bahkan saat ini menjadi trend dalam hal kasus korupsi seperti yang terjadi saat saat ini seperti kasus wisma atlet yang menjerat hampir sebagian kader partai yang berkuasa saat ini. Ironisnya partai ini sangat gencar dalam kampanyenya mengiklankan untuk tidak melakukan korupsi dengan jargon “Katakan tidak untuk korupsi” namun pada kenyataannya malah kader mereka yang tertangkap korupsi.
Lemahnya hukum di Indonesia dan masih tebang pilih membuat para pelaku koruptor tidak jera untuk melakukan korupsi. Sebaiknya para koruptor di hukum mati agar memberi efek jera kepada para koruptor lain. Dan dalam penegakkan hukum sebaiknya tidak mengenal sistem famili atau kerabat sehingga penegakkan hukum menjadi adil tidak hanya tajam ke bawah dan tumpul ke atas.
Korupsi telah membuat rakyat sengsara.!!!!
Lemahnya hukum di Indonesia dan masih tebang pilih membuat para pelaku koruptor tidak jera untuk melakukan korupsi. Sebaiknya para koruptor di hukum mati agar memberi efek jera kepada para koruptor lain. Dan dalam penegakkan hukum sebaiknya tidak mengenal sistem famili atau kerabat sehingga penegakkan hukum menjadi adil tidak hanya tajam ke bawah dan tumpul ke atas.
Korupsi telah membuat rakyat sengsara.!!!!
Langganan:
Postingan (Atom)