Senin, 19 Desember 2011

Lantunan Dzikir Ibu

Sinopsis :
Ini hanya sebuah cerita tentang 2 orang anak yang tak mau mengakui ibunya karena ibunya telah meninggalkan mereka disebuah panti asuhan.
Setelah berpuluh tahun si ibu mengetahui keberadaan kedua anaknya itu yang di adopsi oleh keluarga yang kaya dan keluarga yang kaya itu adalah tempat dimana wanita itu bekerja. setelah berpuluh-puluh tahun ia baru menyadari bahwa anak-anak yang setiap hari ia rawat adalah anak ia sendiri. namun sayang anak-anak itu tak mau mengakui wanita tua itu sebagai ibunya karena mereka merasa benci dan kecewa akan yang dilakukan ibunya kepada mereka. sehingga wanita tua itu di usir dari rumah dan pergi meninggalkan mereka dengan rasa bahagia dan sedih.
Ia terus berjalan hanya kaki yang rapuh yang menuntunnya pergi, hingga malam ia terus berjalan dan sampailah ia di sebuah musholla kecil.
Malam menjemput kesyahduan, hening dan sunyi hingga terasa dekat antara ia dengan tuhannya. Tat kala mata terpejam terbuai akan mimpi-mimpi yang terindah, ia tetap terjaga dalam kekhusyuannya mengadu, mencurahkan semua keluh kesahnya kepada sang Khalik.
Ia bersimpuh di halaman kasih sayang-Nya, dengan menitikkan air mata ia berdoa kepada sang pemilik jiwa
"Ya Allah yang Maha Agung, yang menguasai siang dan malam. Aku bersyukur atas curahan nikmat-Mu kepadaku dan kepada kedua anak-anakku. Lindungilah kami dari sifat yang mampu menjauhkan kami dari-Mu. Izinkan aku bersimpuh di halaman kasih sayang-Mu untuk sekedar melepas segala kegelisahan, kegundahan yang menggaluti hati dan jiwa. Ya Rab, Tak ada yang kuminta selama ini kepada-Mu Berilah anak-anak hamba kebahagiaan, janganlah engkau siksa mereka dengan azabMu, sesungguhnya yang mereka adalah buah hatiku, biarlah rasa perih ini, rasa sakit ini menjadi penguatku antara aku dan anakku. biarlah aku yang menanggung semua kesalahan mereka dan janganlah Engkau memberi mereka siksa yang perih. Biarlah air susuku tak dibalas namun bagiku senyum mereka adalah kebahagiaan yang terindah untukku...."
Tak lama kemudian wanita tua itu tersungkur dalam kesedihannya disaat ia berdoa kepada Allah. dan saat itu ajal menjemput wanita itu. ia meninggal disaat ia telah menemukan anak-anaknya. walau belum sempat merasakan hangatnya pelukan seorang anak kepada ibunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar